Cinta Sejati
Di
suatu pagi,murid-murid mengikuti pelajaran seperti biasa, semua murid tenang
dan memperhatikan guru. Saat itu kelas A1 mengikuti pelajaran sejarah
Indonesia,tiba-tiba suasana tenang itu dirusak oleh suara tawa Tari yang sangat
keras “hahahaaa” begitu bunyi tawa Tari, Guru yang sedang mengajar mata
pelajaran sejarah Indonesia itupun berkata “Hei,siapa itu tadi?,tertawanya kaya
manusia purba saja” murid-murid kelas A1pun menjawab pertanyaan guru sejarah
terbebut “Tari pak” dengan serempak murid-murid menjawab,”kamu itu tertawanya
keras sekali seperti megantropus,namamu itu seharusnya meganthropus
Taripurbawati” kata guru sejarah tersebut. Taripun hanya bisa terdiam karena
dia merasa bersalah atas semua yang dilakukannya tadi.
Sejak
saat itu Tari dijuluki sebagai Meganthropus Purbawati,karena kelas A1 ada yang
bernama Purbantara ,Tari dipasangkan dengan Purbantara atau yang biasa di
panggil Tara. Mereka berdua tidak pernah mengobrol sekalipun sebelumnya,mereka
berdua jaim (jaga image),bahkan melirik pun tidak. Tari pun kelamaan sebal
karna di ledek Tara Tara dan Tara,”kenapa sih kalian ngeledekin gue mulu sama
si Tara?, hellow gue kagak suka ya sama si Tara, tau kan lo lo pada?” kata Tari
“iya gue tau lo gak suka sama Tara,tapi
dilihat kalian cocok kok” kata April teman Tari “apa lo bilang? Cocok OMG cocok
darimana?” kata Tari, “ih coba kamu ngaca bareng deh sama si Tara cocok banget
tau” kata April, “idih ogah banget ye ngaca bareng dia ih” kata Tari, Aprilpun
menjawab “jangan gitu Tar entar lo kena karma lo inget!,aku yakin suatu saat lo
bakal suka sama si Tara karna perkataan lo tadi”. Tari pun tidak menjawab
pertanyaan April,Tari langsung pergi ke bangku depan karena tidak suka dengan
omongan April.
Esok
harinya Tari duduk di bangkunya tanpa mengucapkan sepatah katapun,karena Tari
masih sebal atas apa yang di katakana April kemarin, “hai Tari Selamat pagi.
Pagi pagi kok udahcemberut ih,kamu kenapa?” Kata Nita teman satu kelas
Tari,taripun menjawab “ngakpapakok” sambil sedikit tersenyum kepada Nita.
Seminggu telah berlalu Taripun lelah berdiam diaman oleh April temannya, “hai
pril maaf ya atas perilaku gue kemarin” kata tari sambil tersenyum, “iya
ngakpapa kok gue tau perasaanlo” jawab April , mereka berduapun kembali seperti
biasanya.
Pagi
itu tiba-tiba Tara menyapa Tari “hai tar”, “eh siapa? Tartar nama lo kan Tar!”
jawab Tari cuek, Tara pun barusaha mengajak bicara Tari,setelah itu Tara
mengajak Tari untuk menonton karnaval sepulang sekolah nanti,dan Tari pun mau
asalkan dengan Nita,April dan Nur. Bel pun berbunyi waktunya pulang sekolah
“Gimana Tar jadikan?” kata Tara “iya” jawab Tari akhirnya mereka menonton
karnaval bersamasama. Si Taripun menjadi lebih akrab dengan Tara. Saat di kelas
Tara dan Taripun bergurau bersama,bekerja kelompok,saling mengajari satu sama
lain. Sore itu Tarapun mengungkapkan perasaannya kepada Tari, Tara mengajak
Tari pergi jalanjalan, di saat yang tepat Tara mengungkapkan perasaanya Tara
mengatakan suka kepada Tari, namun taripun
tak membalasnya, Tari hanya terdiam dan didalam hati Tari berkata”gue
juga suka sama elo Tar tapi gue belum bias bilang gue suka sama elo”. Tari
hanya diam dan diam setelah lama diam Tari mengajak tara untuk pulang.
Keesokan
harinya Tarapun tidak memikirkan masalah kemarin,seperti tidak ada masalah
sedikitpun dengan Tari, begitupun juga dengan Tari seperti tak ada masalah
apapun dengan Tara. Mereka berdua seperti biasa, belajar bersama,bergurau
bersama,saling menasehati walau terkadang mereka berdua bertengkar,tetapi
selalu ada jalan keluarnya,saling minta maaf satu sama lain,menjalani sukaduka
bersama keterbatasan ekonomi pun mereka hadapi bersama,saling berbagi satu sama
lain.
3 tahun
tidak terasa merekapun telah Lulus dengan nilai yang maksimal dengan Rata-rata
nilai 9,8. Saat pengumuman mereka melihat hasilnya dan tibatiba Tari berlari
dari kejauhan dan berkata “Tara,Tari lulus ! horee yee”
“Alhamdulillah,rata-rata berapa?” kata Tara “seseembilan tar Sembilan gila gue
kaga nyangka gue dapet nilai segitu,matematika gue dapet 10 Tar hebat bukan?”
Taripun berkata sambil terengah engah “wow hebat hampir sama dong Tar cie
selamat ya” kata Tara, “mau ngelanjutin dimana lu Tar? Jangan jauh jauh dari
gue ya entar gue kangen hihi” kata Tari sambil bergurau, “tenang tar tenang gue
kaga jauh jauh kok,walaupun jauh hati kita kan tetap dekat hehe” kata Tara
sambil gombal “ah elo tar bisa aja,awas ya lo kalau sekolah jauh jauh gue jitak
pala lo!” kata Tari, “gue pengennya sih di UGM biar deketdeket sini gitu jadi
deket sama ortu, kalo elo pengen dimana tar?” Tanya Tara, dan Taripun menjawab
“gue pengennya sih di UI Tar biar keren gitu haha iya ngak?” “iya tar iya gue cuman
bisa do’ain, kamu yang usaha,tetep semangat ya jangan putus asa oke?” kata Tara. “gue do’ain juga deh lo bisa
masuk UGM,tapi entar jauh L
sedih deh gue “ kata Tari , “apa lo bisa sedih? haha lucu,tenang aja
sekarangkan teknologi cangih ngapain khawatir?” Kata Tara menenangkan hati Tari
“ih ngapain gue kaya gini ya elo jauh kan gue masih bisa hidup keles” tari
member kesimpulan yang padahal hatinya sedih kalau Tara jauh darinya.
Dan
ternyata Tarapun mendapat beasiswa dan sekolah pilot di New Zealand tepatnya di
Massey University shool of aviation,Tara tidak memberi tahu Tari akan
kepergiannya ke negri orang untuk bersekolah,Tara takut jika member tahu
Tari,Tari sedih karena jauh dari Tara. Tarapun berangkat ke New Zealand dengan
setegah hati,walaupun dengan setegah hati Tarapun tidak patah semangat,Tara
tetap bersemangat karena keinginannya untuk membahagiakan Tari,Tara ingin Tari
bangga kepada dirinya,Tara bisa sukses dan Tarapun berkata “aku akan pulang ke
negaraku tercinta Indonesia dengan kesuksesanku,tunggu aku Tari aku
menyayangimu aku berjanji akan menemuimu esok hari tanpa kamu ketehui itu
diriku”, beberapa jam di pesawat Tara merasa sedih,tetapi kesedihannya
tertutupi oleh indahnya New Zealand dan Universitasnya kini Tara bersekolah.
Tara
bersekolah dengan sugguh-sungguh, Tara tak memberi kabar apapun kepada Tari.
Tari yang kini berhasil berkuliah di UI yang masuk jurusan stan, Tari sedih
karena tidak mendengar kabar Tara samasekali, Tari hanya berdo’a dan berdo’a
Tara cepat member kabar Tari, walaupun tari sedih tak menutupi semangat belajar
Tari yang begitu kuat untuk mencapai cita-citanya kesuksesanya di masa depan.
Saat liburanpun Tari pulang ke kota tercinta,dan mengunjungi rumah Tara,Tari
berharap bisa bertemu dengan Tara secepatnya karena rindunya kepada Tara,
tetapi apa yang diharapkan Tari tidak sama sekali terwujud Tara tidak ada di
rumahnya,Tari hanya menemui ibunda Tara,ibunda Tara tidak bilang kepada Tari
bahwa Tara bersekolah di Luar negri, Tara hanya berpesan kepada ibunya “ibu
Tara minta tolong kepada ibu,ibu jangan beri tahu Tari kalau Tara pergi jauh bu
tolong bilang saja Tara lagi di jogja berkuliah bu” karena itu ibunda Tara
tidak member tahu Tari,ibunda Tara hanya berkata “Tara lagi di jogja kuliah” .
Taripun pulang dengan sedih hati karena tidak berhasil menemukan Tara.
Taripun
mencari Tara kejogja ke kampus Tara sebelum dia kembali ke Jakarta,betapa sakit
hati Tari bahwa di kampus tersebut tidak ada mahasiswa yang bernama Purbantara,
“gila, gue dibohongin Tara,Oke tar kalo lo emang udah kaga mau kenal gue fine!
Gue terima ! ngingarin janji kita oke fix,mungkin lo punya gadis lain yang
lebih dari gue tar,oke akan kutunjukin kalo gue bisa sukses dan lo merasa iba
kepada gue!”kata Tari sambil kesal . Taripun kembali ke Jakarta dia belajar
dengan sungguh-sungguh,bekerja keras untuk menunjukan kepada Tara bahwa Tari
bisa sukses tanpa Tara.
4
tahunpun berlalu Tari berhasil lulus dengan IP 3.9 hampir sempurna,dan menjapat
gelar sarjana. Tak lama kemudian Tari langsung berkerja Tari berkerja di
Pemerintahaan yaitu di bagian perpajakan,Tari dijabat sebagai Wakil ketua.
Taripun sukses dengan karirnya dia sudah bisa membangunkan rumah untuk orang
tuanya dan menyekolahkan adiknya . tetapi dibalik kesuksesanya itu Tari merasa
sedih karena tidak menemukan Tara selama ini Tari amat sangat rindu kepada
Tara.
Tarapun
sudah jauh lebih sukses dari Tari dia sudah mampu membeli pesawat pribadi yang
akan dihadiahkannya kepada Tari dan sebagai permohonan maafnya kepda Tari,
karena Tara hanya sekolah selama 1 tahun, dia masuk sebagai mahasiswa yang
grade A dan Tara mendapat gelar S1/bachelor,walaupun hanya setahun kuliah Tara
belum pulang ke Indonesia selama 3 tahun ini dia berkerja di salah satu
maskapai penerbangan di New Zealand, Tarapun berfikiran untuk kembali ke
Indonesia tercinta dan berkerja disana walaupun gajinya tidak sebesar di New
Zealand. Karena besar cintanya kepada Tari,Tarapun kembali ke Indonesia Tara
belum berani menemui Tari karena Takut Tari membencinya, Tara memutuskan untuk
berkerja terlebih dahulu ,Tarapun berkerja di maskapai terbaik Indonesia.
Tari
mendapat tugas untuk datang ke undangan pertemuan antar Asia di Singapura yang
mewakili atasannya,saat menaiki pesawat menuju Singapura kebetulan pilotnya adalah
Tara. Karena salah satu Pramugari di situ adalah April dia mengetahui ada Tari dipesawat
itu April merencanakan sesuatu. Tiba-tiba saat pesawat sampai atau sudah
landing April memangil Tari “untuk penumpang yang bernama Tari putri kusumawardani
diharap menuju ke sumber suara karena ada urusan yang perlu diurus” dengan
segera Tari menuju ke sumber suara tersebut,salah satu pramugari berkata kepada
Tari “silahkan masuk,anda sudah di tunggu di sana” sambil menunjuk ruangan
tepat April dan Tara berada. Tiba-tiba Tari terkejut saat melihat sesosok pria
yang mirip dengan Tara,April datang dan berkata “surprise haha , kaget ya
Tar?”, “ih apa apaan kamu ini nyebelin banget bikin malu” balas Tari “iya
gakpapakan lagian kita setahun tak jumpa aku rindu kamu hehe” jawab April
sambil bergurau “kamu ini ah bisa saja,ngak nyangka kamu jadi pramugari
hebatnya cantik sekarang” balas Tari “ada yang bikin ngak nyangka lagi tar buat
kamu, tau ngak yang mengendalikan pesawat ini siapa?” kata April, “jelas
pilotlah pril gitu aja kaget” jawab Tari, “Tar keluar sini!” panggil April
kepada Tara. Tara keluar dengan gagahnya dan berkata “hai Tari, apa kabar?”,
“apa berarti yang aku lihat tadi kamu Tar?” kata Tari yang agak bingung, “iya
Tari ini aku Tara aku rindu banget sama kamu L
maafin aku ya?” kata Tara sambil mengulurkan tangannya, “udahlah lupain! aku
sibuk,ada pekerjaan yang harus aku urus” kata Tari sambil tergesa untuk keluar
ruangan tersebut.
Tari
pun keluar dengan tergesa-gesa,Tara mencegah Tari keluar namun tidak
berhasil,Tari keluar dari pesawat dan mengurus pekerjaannya. Tari pergi keluar
karena masih sakit hati karena dibohongi oleh Tara,tetapi dalam hati Tari
senang bertemu dengan Tara senang dan sebal campur aduk perasaan Tari. Setelah
urusan Tari di Singapura selesai Tari kembali pulangke Indonesia,tetapi saat di
bandara Tari bertemu dengan Tara lagi “hai Tari,ikutlah dengan ku aku ingin
menunjukan sesuatu untukmu” tawaran Tara kepada Tari, “kamu lagi,apa yang ingin
kamu tunjukan kepadaku? Apa? Kebohonganmu lagi?” kata Tari seakan tidak percaya
perkataan Tara. Kemudian Tara menarik Tari memaksa agar ikut dengannya. Tara
menunjukan pesawat hasil usahanya selama ini,Tara menjelaskan semua yang
terjadi beberapa tahun lalu. Akhirnya Taripun percaya setelah semua yang
dijelaskan oleh Tara.
Mereka
berdua pulang ke Indonesia dengan menggunakan pesawat pribadi milik Tara
tersebut,Tari merasa bangga sekali dengan Tara, begitupun Tara bangga akan
usaha Tari selama ini. Setahun kemudian Tarapun melamar Tari “Tari,setelah lama
kita berpisah aku ingin mengatakan sesuatu aku cinta kepadamu,apakah kamu mau
menerimaku untuk menjadi pendamping hidupmu selamanya? Tolong jawab
pertanyaanku Tari karena aku tidak ingin seperti 8 tahun lalu kau meminta untuk
pulang dan tak menjawab pertanyaanku” , dan Taripun berkata “maaf sebelumnya
Tara aku tidak bisa”, Tara menjawab “jika tidak bisa aku..” tibatiba Tari
memotong perkataan Tara “Tidak bisa menolak Tara maksudnya hehe,aku juga cinta
kepadamu,8 tahun lalu sebenarnya aku suka kepadamu hanya aku tak mau
menjawabnya saat itu”. Akhirnya mereka berduapun menikah, dan hidup bahagia .
PUISI
CINTA SEJATI
Daun-daun
kering
Terbang
tertiup angin
Jatuh,terbawa
aliran air
Teringat
tentang rasa cintaku
Ingat akan
salam rindumu
Malam ini hujan turun
Petir menyambar-nyambar
Bintang-bintang tak menampakkan
dirinya
Sepi dan sunyi menyelimuti jalan depan
rumahku
Malam ini
sepi,sepi dan sepi
Hatiku trasa
sedih di sepinya malam ini
Tidak terasa
air mata jatuh dan membasahi pipi ini
Teringat akan
janji-janji
Janji-janji
yang diucap oleh mulut
Merakit
kata-kata yang indah
Di
surat-surat cinta sejati
KARYA ADYTAMA PUTRI KAUTSAT

Tidak ada komentar:
Posting Komentar