Minggu, 08 Maret 2015

Cerpen dan puisi



Cinta Sejati
                Di suatu pagi,murid-murid mengikuti pelajaran seperti biasa, semua murid tenang dan memperhatikan guru. Saat itu kelas A1 mengikuti pelajaran sejarah Indonesia,tiba-tiba suasana tenang itu dirusak oleh suara tawa Tari yang sangat keras “hahahaaa” begitu bunyi tawa Tari, Guru yang sedang mengajar mata pelajaran sejarah Indonesia itupun berkata “Hei,siapa itu tadi?,tertawanya kaya manusia purba saja” murid-murid kelas A1pun menjawab pertanyaan guru sejarah terbebut “Tari pak” dengan serempak murid-murid menjawab,”kamu itu tertawanya keras sekali seperti megantropus,namamu itu seharusnya meganthropus Taripurbawati” kata guru sejarah tersebut. Taripun hanya bisa terdiam karena dia merasa bersalah atas semua yang dilakukannya tadi.
                Sejak saat itu Tari dijuluki sebagai Meganthropus Purbawati,karena kelas A1 ada yang bernama Purbantara ,Tari dipasangkan dengan Purbantara atau yang biasa di panggil Tara. Mereka berdua tidak pernah mengobrol sekalipun sebelumnya,mereka berdua jaim (jaga image),bahkan melirik pun tidak. Tari pun kelamaan sebal karna di ledek Tara Tara dan Tara,”kenapa sih kalian ngeledekin gue mulu sama si Tara?, hellow gue kagak suka ya sama si Tara, tau kan lo lo pada?” kata Tari “iya  gue tau lo gak suka sama Tara,tapi dilihat kalian cocok kok” kata April teman Tari “apa lo bilang? Cocok OMG cocok darimana?” kata Tari, “ih coba kamu ngaca bareng deh sama si Tara cocok banget tau” kata April, “idih ogah banget ye ngaca bareng dia ih” kata Tari, Aprilpun menjawab “jangan gitu Tar entar lo kena karma lo inget!,aku yakin suatu saat lo bakal suka sama si Tara karna perkataan lo tadi”. Tari pun tidak menjawab pertanyaan April,Tari langsung pergi ke bangku depan karena tidak suka dengan omongan April.
                Esok harinya Tari duduk di bangkunya tanpa mengucapkan sepatah katapun,karena Tari masih sebal atas apa yang di katakana April kemarin, “hai Tari Selamat pagi. Pagi pagi kok udahcemberut ih,kamu kenapa?” Kata Nita teman satu kelas Tari,taripun menjawab “ngakpapakok” sambil sedikit tersenyum kepada Nita. Seminggu telah berlalu Taripun lelah berdiam diaman oleh April temannya, “hai pril maaf ya atas perilaku gue kemarin” kata tari sambil tersenyum, “iya ngakpapa kok gue tau perasaanlo” jawab April , mereka berduapun kembali seperti biasanya.
                Pagi itu tiba-tiba Tara menyapa Tari “hai tar”, “eh siapa? Tartar nama lo kan Tar!” jawab Tari cuek, Tara pun barusaha mengajak bicara Tari,setelah itu Tara mengajak Tari untuk menonton karnaval sepulang sekolah nanti,dan Tari pun mau asalkan dengan Nita,April dan Nur. Bel pun berbunyi waktunya pulang sekolah “Gimana Tar jadikan?” kata Tara “iya” jawab Tari akhirnya mereka menonton karnaval bersamasama. Si Taripun menjadi lebih akrab dengan Tara. Saat di kelas Tara dan Taripun bergurau bersama,bekerja kelompok,saling mengajari satu sama lain. Sore itu Tarapun mengungkapkan perasaannya kepada Tari, Tara mengajak Tari pergi jalanjalan, di saat yang tepat Tara mengungkapkan perasaanya Tara mengatakan suka kepada Tari, namun taripun  tak membalasnya, Tari hanya terdiam dan didalam hati Tari berkata”gue juga suka sama elo Tar tapi gue belum bias bilang gue suka sama elo”. Tari hanya diam dan diam setelah lama diam Tari mengajak tara untuk pulang.
                Keesokan harinya Tarapun tidak memikirkan masalah kemarin,seperti tidak ada masalah sedikitpun dengan Tari, begitupun juga dengan Tari seperti tak ada masalah apapun dengan Tara. Mereka berdua seperti biasa, belajar bersama,bergurau bersama,saling menasehati walau terkadang mereka berdua bertengkar,tetapi selalu ada jalan keluarnya,saling minta maaf satu sama lain,menjalani sukaduka bersama keterbatasan ekonomi pun mereka hadapi bersama,saling berbagi satu sama lain.
                3 tahun tidak terasa merekapun telah Lulus dengan nilai yang maksimal dengan Rata-rata nilai 9,8. Saat pengumuman mereka melihat hasilnya dan tibatiba Tari berlari dari kejauhan dan berkata “Tara,Tari lulus ! horee yee” “Alhamdulillah,rata-rata berapa?” kata Tara “seseembilan tar Sembilan gila gue kaga nyangka gue dapet nilai segitu,matematika gue dapet 10 Tar hebat bukan?” Taripun berkata sambil terengah engah “wow hebat hampir sama dong Tar cie selamat ya” kata Tara, “mau ngelanjutin dimana lu Tar? Jangan jauh jauh dari gue ya entar gue kangen hihi” kata Tari sambil bergurau, “tenang tar tenang gue kaga jauh jauh kok,walaupun jauh hati kita kan tetap dekat hehe” kata Tara sambil gombal “ah elo tar bisa aja,awas ya lo kalau sekolah jauh jauh gue jitak pala lo!” kata Tari, “gue pengennya sih di UGM biar deketdeket sini gitu jadi deket sama ortu, kalo elo pengen dimana tar?” Tanya Tara, dan Taripun menjawab “gue pengennya sih di UI Tar biar keren gitu haha iya ngak?” “iya tar iya gue cuman bisa do’ain, kamu yang usaha,tetep semangat ya jangan putus asa  oke?” kata Tara. “gue do’ain juga deh lo bisa masuk UGM,tapi entar jauh L sedih deh gue “ kata Tari , “apa lo bisa sedih? haha lucu,tenang aja sekarangkan teknologi cangih ngapain khawatir?” Kata Tara menenangkan hati Tari “ih ngapain gue kaya gini ya elo jauh kan gue masih bisa hidup keles” tari member kesimpulan yang padahal hatinya sedih kalau Tara jauh darinya.
                Dan ternyata Tarapun mendapat beasiswa dan sekolah pilot di New Zealand tepatnya di Massey University shool of aviation,Tara tidak memberi tahu Tari akan kepergiannya ke negri orang untuk bersekolah,Tara takut jika member tahu Tari,Tari sedih karena jauh dari Tara. Tarapun berangkat ke New Zealand dengan setegah hati,walaupun dengan setegah hati Tarapun tidak patah semangat,Tara tetap bersemangat karena keinginannya untuk membahagiakan Tari,Tara ingin Tari bangga kepada dirinya,Tara bisa sukses dan Tarapun berkata “aku akan pulang ke negaraku tercinta Indonesia dengan kesuksesanku,tunggu aku Tari aku menyayangimu aku berjanji akan menemuimu esok hari tanpa kamu ketehui itu diriku”, beberapa jam di pesawat Tara merasa sedih,tetapi kesedihannya tertutupi oleh indahnya New Zealand dan Universitasnya kini Tara bersekolah.
                Tara bersekolah dengan sugguh-sungguh, Tara tak memberi kabar apapun kepada Tari. Tari yang kini berhasil berkuliah di UI yang masuk jurusan stan, Tari sedih karena tidak mendengar kabar Tara samasekali, Tari hanya berdo’a dan berdo’a Tara cepat member kabar Tari, walaupun tari sedih tak menutupi semangat belajar Tari yang begitu kuat untuk mencapai cita-citanya kesuksesanya di masa depan. Saat liburanpun Tari pulang ke kota tercinta,dan mengunjungi rumah Tara,Tari berharap bisa bertemu dengan Tara secepatnya karena rindunya kepada Tara, tetapi apa yang diharapkan Tari tidak sama sekali terwujud Tara tidak ada di rumahnya,Tari hanya menemui ibunda Tara,ibunda Tara tidak bilang kepada Tari bahwa Tara bersekolah di Luar negri, Tara hanya berpesan kepada ibunya “ibu Tara minta tolong kepada ibu,ibu jangan beri tahu Tari kalau Tara pergi jauh bu tolong bilang saja Tara lagi di jogja berkuliah bu” karena itu ibunda Tara tidak member tahu Tari,ibunda Tara hanya berkata “Tara lagi di jogja kuliah” . Taripun pulang dengan sedih hati karena tidak berhasil menemukan Tara.
                Taripun mencari Tara kejogja ke kampus Tara sebelum dia kembali ke Jakarta,betapa sakit hati Tari bahwa di kampus tersebut tidak ada mahasiswa yang bernama Purbantara, “gila, gue dibohongin Tara,Oke tar kalo lo emang udah kaga mau kenal gue fine! Gue terima ! ngingarin janji kita oke fix,mungkin lo punya gadis lain yang lebih dari gue tar,oke akan kutunjukin kalo gue bisa sukses dan lo merasa iba kepada gue!”kata Tari sambil kesal . Taripun kembali ke Jakarta dia belajar dengan sungguh-sungguh,bekerja keras untuk menunjukan kepada Tara bahwa Tari bisa sukses tanpa Tara.
                4 tahunpun berlalu Tari berhasil lulus dengan IP 3.9 hampir sempurna,dan menjapat gelar sarjana. Tak lama kemudian Tari langsung berkerja Tari berkerja di Pemerintahaan yaitu di bagian perpajakan,Tari dijabat sebagai Wakil ketua. Taripun sukses dengan karirnya dia sudah bisa membangunkan rumah untuk orang tuanya dan menyekolahkan adiknya . tetapi dibalik kesuksesanya itu Tari merasa sedih karena tidak menemukan Tara selama ini Tari amat sangat rindu kepada Tara.
                Tarapun sudah jauh lebih sukses dari Tari dia sudah mampu membeli pesawat pribadi yang akan dihadiahkannya kepada Tari dan sebagai permohonan maafnya kepda Tari, karena Tara hanya sekolah selama 1 tahun, dia masuk sebagai mahasiswa yang grade A dan Tara mendapat gelar S1/bachelor,walaupun hanya setahun kuliah Tara belum pulang ke Indonesia selama 3 tahun ini dia berkerja di salah satu maskapai penerbangan di New Zealand, Tarapun berfikiran untuk kembali ke Indonesia tercinta dan berkerja disana walaupun gajinya tidak sebesar di New Zealand. Karena besar cintanya kepada Tari,Tarapun kembali ke Indonesia Tara belum berani menemui Tari karena Takut Tari membencinya, Tara memutuskan untuk berkerja terlebih dahulu ,Tarapun berkerja di maskapai terbaik Indonesia.
                Tari mendapat tugas untuk datang ke undangan pertemuan antar Asia di Singapura yang mewakili atasannya,saat menaiki pesawat menuju Singapura kebetulan pilotnya adalah Tara. Karena salah satu Pramugari di situ adalah April dia mengetahui ada Tari dipesawat itu April merencanakan sesuatu. Tiba-tiba saat pesawat sampai atau sudah landing April memangil Tari “untuk penumpang yang bernama Tari putri kusumawardani diharap menuju ke sumber suara karena ada urusan yang perlu diurus” dengan segera Tari menuju ke sumber suara tersebut,salah satu pramugari berkata kepada Tari “silahkan masuk,anda sudah di tunggu di sana” sambil menunjuk ruangan tepat April dan Tara berada. Tiba-tiba Tari terkejut saat melihat sesosok pria yang mirip dengan Tara,April datang dan berkata “surprise haha , kaget ya Tar?”, “ih apa apaan kamu ini nyebelin banget bikin malu” balas Tari “iya gakpapakan lagian kita setahun tak jumpa aku rindu kamu hehe” jawab April sambil bergurau “kamu ini ah bisa saja,ngak nyangka kamu jadi pramugari hebatnya cantik sekarang” balas Tari “ada yang bikin ngak nyangka lagi tar buat kamu, tau ngak yang mengendalikan pesawat ini siapa?” kata April, “jelas pilotlah pril gitu aja kaget” jawab Tari, “Tar keluar sini!” panggil April kepada Tara. Tara keluar dengan gagahnya dan berkata “hai Tari, apa kabar?”, “apa berarti yang aku lihat tadi kamu Tar?” kata Tari yang agak bingung, “iya Tari ini aku Tara aku rindu banget sama kamu L maafin aku ya?” kata Tara sambil mengulurkan tangannya, “udahlah lupain! aku sibuk,ada pekerjaan yang harus aku urus” kata Tari sambil tergesa untuk keluar ruangan tersebut.
                Tari pun keluar dengan tergesa-gesa,Tara mencegah Tari keluar namun tidak berhasil,Tari keluar dari pesawat dan mengurus pekerjaannya. Tari pergi keluar karena masih sakit hati karena dibohongi oleh Tara,tetapi dalam hati Tari senang bertemu dengan Tara senang dan sebal campur aduk perasaan Tari. Setelah urusan Tari di Singapura selesai Tari kembali pulangke Indonesia,tetapi saat di bandara Tari bertemu dengan Tara lagi “hai Tari,ikutlah dengan ku aku ingin menunjukan sesuatu untukmu” tawaran Tara kepada Tari, “kamu lagi,apa yang ingin kamu tunjukan kepadaku? Apa? Kebohonganmu lagi?” kata Tari seakan tidak percaya perkataan Tara. Kemudian Tara menarik Tari memaksa agar ikut dengannya. Tara menunjukan pesawat hasil usahanya selama ini,Tara menjelaskan semua yang terjadi beberapa tahun lalu. Akhirnya Taripun percaya setelah semua yang dijelaskan oleh Tara.
                Mereka berdua pulang ke Indonesia dengan menggunakan pesawat pribadi milik Tara tersebut,Tari merasa bangga sekali dengan Tara, begitupun Tara bangga akan usaha Tari selama ini. Setahun kemudian Tarapun melamar Tari “Tari,setelah lama kita berpisah aku ingin mengatakan sesuatu aku cinta kepadamu,apakah kamu mau menerimaku untuk menjadi pendamping hidupmu selamanya? Tolong jawab pertanyaanku Tari karena aku tidak ingin seperti 8 tahun lalu kau meminta untuk pulang dan tak menjawab pertanyaanku” , dan Taripun berkata “maaf sebelumnya Tara aku tidak bisa”, Tara menjawab “jika tidak bisa aku..” tibatiba Tari memotong perkataan Tara “Tidak bisa menolak Tara maksudnya hehe,aku juga cinta kepadamu,8 tahun lalu sebenarnya aku suka kepadamu hanya aku tak mau menjawabnya saat itu”. Akhirnya mereka berduapun menikah, dan hidup bahagia .














PUISI
CINTA SEJATI
Daun-daun kering
Terbang tertiup angin
Jatuh,terbawa aliran air
Teringat tentang rasa cintaku
Ingat akan salam rindumu
          Malam ini hujan turun
          Petir menyambar-nyambar
          Bintang-bintang tak menampakkan dirinya
          Sepi dan sunyi menyelimuti jalan depan rumahku
Malam ini sepi,sepi dan sepi
Hatiku trasa sedih di sepinya malam ini
Tidak terasa air mata jatuh dan membasahi pipi ini
Teringat akan janji-janji
Janji-janji yang diucap oleh mulut
Merakit kata-kata yang indah
Di surat-surat cinta sejati 

KARYA ADYTAMA PUTRI  KAUTSAT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar