JITAKAN PERTAMAMU
Pada
awal bulan Juni adalah musim demam sepak bola, yaitu piala Eropa. Seluruh orang
menantikan tim kesayangannya bertanding dan berhasil meraih kemenangan. Even
ini sangat meriah karena hanya ada satu kali dalam dua tahun.
Doni
sangat suka dengan namanya sepak bola, dia sangat menantikan even ini. Menurut
Doni pengetahuan tentang sepak bola adalah suatu gaya hidup karena Doni
menganggap sepak bola adalah olahraga nomor satu di dunia.
Malam pembukaan piala Eropa pun
digelar pada malam Minggu. Doni tidak sabar menantikan pembukaan piala Eropa
tersebut, karena Doni menantikan tim kesayangannya bertanding pada malam nanti.
Doni menggemari Tim Nasional Italia, karena menurutnya pemain Italia lebih
mahir memainkan si kulit bundar di lapangan hijau.
Malampun
tiba, acara pembukaan piala Eropa segera dimulai. Doni bersiap melototi layar
kacanya demi menantikan tim kesayangannya bertanding nanti. Pertandingan pun
dimulai antara Italia melawan Inggris. Doni sangat betah di depan layar kaca
untuk melihat pertandingan itu, karena Doni menunggu adanya gol untuk tim
Italia. Wasit meniup tanda berakhirnya pertandingan, Italiapun menang dengan
skor 2-1.
Esoknya
Doni berangkat sekolah, Doni tidak siap untuk mencerikan tentang kemenangan tim
favoritnya. Sesampai di sekolah doni langsung mengundang teman-temannya satu
persatu untuk berkumpul, satu persatu anak melontarkan pendapatnya tak kecuali
Doni dan setiap anak saling menceritakan tim favoritnya sendiri-sendiri beserta
pemain idolanya. Selang tidak lama Paijo datang, Paijo adalah seorang anak
orang kaya yang sangat suka sepak bola dan juga suka taruhan. Paijo sangat
terkenal dengan aksi taruhannya, karena Paijo selalu menang dalam taruhannya
tersebut. Setelah Paijo merasa sangat ingin menantang Doni untuk taruhan. Kebetulan
malam nanti juga ada pertandingan antara Italia melawan German, kedua tim itu
adalah jagoan dari Doni dan Paijo.
Sepulang
sekolah Paijo menghadang doni di depan pintu kelasnya, paijo menantang Doni
untuk taruhan. Donipun menerima tantangan Paijo dengan taruhannya uang 10.000.
kedua anak itupun sepakat dan saling berjabat tangan. Doni sangat percaya diri
dan yakin bahwa nanti malam tim Italia menang. Sesampai dirumah Doni pun
langsung tidur karena dia tidak mau nanti malam tidak menyaksikan pertandingan
tersebut. Malampun tiba Doni bersiap menonton pertandingan tim Italia melawan
German. Tepat pukul 21.00 WIB waktunya mata tertuju di layar kaca. Peluit
dibunyikan tanda pertandingan dimulai, tiap menitnya hati Doni bergetar melihat
pertandingan itu. Doni kecewa karena babak pertama tim Italia tertinggal 1-0 tapi Doni yakin bahwa tim Italia bisa
bangkit pada babak ke dua. Ternyata Doni benar, tim Italia mampu membalas
dengan 3 gol dan akhirnya tim Italia menang. Malam itu Doni bahagia atas
kemenangan tim Italia. Doni berhak menang atas Paijo dan mendapat uang.
Esoknya
Doni datang kesekolah dengan pede,seperti biasanya Doni langsung bergabung
dengan teman-temannya dan menceritakan atas kemenangan timnya tadi malam yang
membawa kemenangan pula atas dirinya dengan Paijo. Sesaat Doni bercerita, Paijo
pun datang dan membayar atas kekalahannya. Paijo pun kesal atas kekalahannya
kepada Doni, kemudian Paijo kembali menantang Doni untuk kembali taruhan.
Kebetulan juga malam nanti partai final antara Italia melawan Spanyol. Doni
dengan penuh percaya diri berani menerima tantangan tersebut, tetapi taruhannya
kepada Paijo ditambah menjadi 20.000. Paijo percaya diri bahwa dia akan menang
kali ini.
Malampun
tiba, mala mini adalah partai final yang ditunggu-tunggu oleh semua orang tak
terkuali Doni. Saat pertandingan dimulai Doni merasa kecewa atas menurunnya
peforma tim Italia, dan akhirnya Italia dikalahkan oleh Spanyol dengan skor
4-1. Itu artinya Doni harus kalah taruhan, Doni juga kecewa timnya tidak bisa
meraih juara. Doni merasa tidak tenang malam itu karena dia tidak mempunyai
uang yang cukup untuk membayar Paijo besok,Doni hanya mempunyai uang 15.000.
serasa Doni tidak ingin berangkat sekolah besok karena malu.
Esoknya
Doni berangkat sekolah agak telat karena dia takut bertemu dengan Paijo, tetapi
tetap saja Paijo menunggu Doni di depan pintu kelasnya. Dengan raut muka takut Doni
membayarkan uang.
“Ini Jo
aku bayar 15.000” Doni dengan takutnya
“Kamu
lupa dengan taruhan kita?” Paijo dengan membentak
“Iya aku
ingat, tapi aku hanya mempunyai uang segitu”
kata Doni
“kalau
begitu eemmm….” Paijo mencari ide
“Kalau
begitu sebagai gantinya kamu harus menjitak kepala Dina” kata Paijo
“Tapi Jo
tapi…..” Doni bingung. Karena terpaksa Doni mau menuruti Paijo.
Dina
adalah gadis cantik sekelas Doni, Dina sangat tidak suka terhadap anak yang
suka menggoda atau mengganggunya alias galak. Doni takut untuk menjitak Dina
karena Doni takut Dina marah besar. Beberapa kali Doni memberanikan diri untuk
menjitak Dina tetapi akhirnya tidak berani juga.
Hari itu
jam pelajaran Matematika ada ulangan, saat itu Dina tidak belajar dan dia
kebingungan. Dina teringat kepada Doni, karena Doni Pintar dalam Matematika.
Dina mendengar berita tentang Doni yang kalah taruhan, akhirnya Dina mempunyai
suatu ide, Dina akan barter kepada Doni. Saat Doni masuk kelas Dina mendekati
Doni di depan kelas.
“Don, kamu kalah taruhan ya?
Aku dengar juga kamu di suruh Paijo untuk menjitak kepalaku?” Kata Tukiem.
“Iya, tapi aku takut
menjitakmu” Raut muka Doni yang lesu
“Begini Don, gimana kalau
kita bekerjasama saja?” Dina menawari Doni
“Kerjasama gimana?” Tanya
Doni
“Kamu boleh menjitakku
sekenceng atau sebanyak mungkin, asalkan kamu mau mencontoki aku nanti saat
ulangan Matematika” Kata Dina
“Okelah kalau begitu aku
setuju” Kata Doni
Sepulang sekolah Paijo
menagih kepada Doni untuk menjitak Dina di depan kelas. Doni memulai
sandiwaranya dengan Dina, Doni mendekati Paijo untuk bersiap menjitak Dina saat
di depannya. Doni member kode kepada Dina agar lewat di depannya,saat Dina
datang Doni menghadang Dina dan berkata
“Berhenti dulu Din!” sambil
matanya berkedip memberi kode
“Cepat dong jitak dia!!!”
Paijo dengan membentak
Donipun langsung menjitak Dina pada saat itu juga.
Setelah Paijo puas melihat itu, akhirnya Paijo pergi. Doni mendekati Dina dan
Doni meminta maaf kepada Dina.
Malam
harinya Doni terus kepikiran dengan Dina, begitu pula dengan Dina. Doni pun SMS
Dina, mereka saling berbalas SMS. Paginya saat di sekolah tidak biasanya Doni
tidak berkumpul dengan teman-temannya, tetapi Doni langsung mendekati Dina dan
mereka saling bercerita. Dina menjadi tidak galak lagi terhadap Doni. Pualng
sekolah pun mereka pulang bersama.
Hari
demi hari dilewati, Doni dan Dina semakin dekat. Akhirnya merekapun berpacaran. Semua itu
berawal dari taruhan.
Unsur
Instrinsik Cerpen
1. Judul :
Jitakan Pertama
2. Tema :
Percintaan
3. Alur :
Maju
4. Latar :
-Tempat
Sekolah
di kelas. BUKTI :
#Sesampai
di sekolah doni langsung mengundang teman-temannya satu persatu untuk berkumpul
#
Sepulang sekolah Paijo menghadang doni di depan pintu kelasnya
-Waktu
Malam
dan pagi hari. BUKTI :
#. Malampun
tiba Doni bersiap menonton pertandingan tim Italia melawan German
#
Esoknya Doni berangkat sekolah, Doni tidak siap untuk mencerikan tentang
kemenangan tim favoritnya
-Suasana
Senang,
tegang, khawatir, bingung, kecewa, sedih
5. Amanat :
Jangan meremehkan suatu hal yang kecil, yang
mungkin nantinya menyangkut dirimu
6. Karakter :
Doni>>
Baik hati, penakut
Dina>>
Baik hati, galak, suka menolong
Paijo>>
Galak, sombong, memaksa
7.
Sudut pandang : Orang pertama
pelaku utama
Jitakan Pertama
Jitakan
pertamamu terasa membekas
Membekas
di hati
Membekas
di memori
Setiap
rasa sakit di kepalaku
Mengingatkanku
pada dirimu
Yang
membuat rasa sakit ini
Bekas
yang membiru
Membenjol
di kepala
Membuat
aku takan lupa denganmu
Jitakan
pertamamu
Sangat
membekas di hati ini
Walaupun
hari-hari dilalui
Tetapi
rasa ini masih ada
KARYA RESTU PURBANTORO
terimakasih :)
BalasHapus